Aku mencintai senja, karena dia membawamu kembali pulang untuk membahagiakanku.
Aku mencintai senja, karena dia mengantarmu untuk berbahagia denganku.
Aku mencintai senja, karena dia kamu semangat bergegas untuk menemuiku.
Aku mencintai senja, karena dia datang untuk menyatukan kekuatan untuk lelah kita.
Aku mencintai senja, karena dia membuang lelahmu dan mengganti senyummu dengan aku.
Aku mencintai senja, karena dia menemanimu untuk menjemput waktu indah dengan aku.
Aku mencintai senja, karena dia telah mempersiapkan saat-saat indah untuk kita habiskan bersama.
Dan aku selalu menunggu senja-senja indah untuk datang mendekapkan kita di pertemuan yang sempurna.
Aku selalu merindukan senja, seperti aku selalu merindukanmu.
Aku selalu mencintai senja, seperti aku selalu mencintaimu.
Senja yang indah seperti dirimu yang indah.
Senja meraba kita dengan cinta yang selalu bertambah.
Senja memeluk kita dengan kasih sayang yang selalu mengembang.
Senja mengecup kita dengan rindu yang tak pernah terhabiskan.
Aku mencintai senja, seperti aku mencintai dirimu.
Aku merindukan senja, seperti aku merindukan dirimu.
NB : Dia pergi ketika matahari terbit dan dia pulang ketika senja datang, senja membawa dia kembali untuk mendekapmu, senja membawa dia kembali untuk menghilangkan lelahnya dan mengganti gairah baiknya denganmu. Dia pergi pagi sekali untuk menguras segala tenaga sepanjang hari untuk memberikanmu rizki halal, dia ikhlas keringat bercucuran dan kekuatannya digantikan dengan uang yang dia persiapkan untuk menafkahimu, dia kembali pulang ketika senja datang, kemudian dia menyodorkan hasil-hasil lelahnya untukmu hanya untuk memberi rasa cukup untukmu bahkan lebih, dia tak ingin dirimu merasakan kurang dalam masalah nafkah, dia selalu ingin memberimu lebih. Dia calon suamimu atau suamimu, yang setiap harinya bekerja mengganti lelahnya dengan uang kemudian menyodorkan uang untuk menafkahimu, dia selalu ingin memanjakanmu tak ingin kamu merasa susah dan kekurangan dari segala usahanya, dia selalu ingin memberikan yang terbaik untukmu dan untuk keluargamu. Dia istimewa, dia sosok yang istimewa, sosok pekerja keras penuh tanggung jawab atas segala keputusannya untuk memilikimu, memimpinmu, memintamu dari ayahmu dengan segala cinta yang dia agungkan untukmu. Dia patut untuk kamu hormati atas segala pengorbanannya. Dia adalah suamimu, sosok yang pergi ketika matahari terbit dan pulang ketika senja datang.
Aku mencintai senja, karena dia mengantarmu untuk berbahagia denganku.
Aku mencintai senja, karena dia kamu semangat bergegas untuk menemuiku.
Aku mencintai senja, karena dia datang untuk menyatukan kekuatan untuk lelah kita.
Aku mencintai senja, karena dia membuang lelahmu dan mengganti senyummu dengan aku.
Aku mencintai senja, karena dia menemanimu untuk menjemput waktu indah dengan aku.
Aku mencintai senja, karena dia telah mempersiapkan saat-saat indah untuk kita habiskan bersama.
Dan aku selalu menunggu senja-senja indah untuk datang mendekapkan kita di pertemuan yang sempurna.
Aku selalu merindukan senja, seperti aku selalu merindukanmu.
Aku selalu mencintai senja, seperti aku selalu mencintaimu.
Senja yang indah seperti dirimu yang indah.
Senja meraba kita dengan cinta yang selalu bertambah.
Senja memeluk kita dengan kasih sayang yang selalu mengembang.
Senja mengecup kita dengan rindu yang tak pernah terhabiskan.
Aku mencintai senja, seperti aku mencintai dirimu.
Aku merindukan senja, seperti aku merindukan dirimu.
NB : Dia pergi ketika matahari terbit dan dia pulang ketika senja datang, senja membawa dia kembali untuk mendekapmu, senja membawa dia kembali untuk menghilangkan lelahnya dan mengganti gairah baiknya denganmu. Dia pergi pagi sekali untuk menguras segala tenaga sepanjang hari untuk memberikanmu rizki halal, dia ikhlas keringat bercucuran dan kekuatannya digantikan dengan uang yang dia persiapkan untuk menafkahimu, dia kembali pulang ketika senja datang, kemudian dia menyodorkan hasil-hasil lelahnya untukmu hanya untuk memberi rasa cukup untukmu bahkan lebih, dia tak ingin dirimu merasakan kurang dalam masalah nafkah, dia selalu ingin memberimu lebih. Dia calon suamimu atau suamimu, yang setiap harinya bekerja mengganti lelahnya dengan uang kemudian menyodorkan uang untuk menafkahimu, dia selalu ingin memanjakanmu tak ingin kamu merasa susah dan kekurangan dari segala usahanya, dia selalu ingin memberikan yang terbaik untukmu dan untuk keluargamu. Dia istimewa, dia sosok yang istimewa, sosok pekerja keras penuh tanggung jawab atas segala keputusannya untuk memilikimu, memimpinmu, memintamu dari ayahmu dengan segala cinta yang dia agungkan untukmu. Dia patut untuk kamu hormati atas segala pengorbanannya. Dia adalah suamimu, sosok yang pergi ketika matahari terbit dan pulang ketika senja datang.
Posting Komentar